Jumat, 17 Juli 2009

Sang Penandai part 1

Satu lagi karya Tere Liye "Sang Penandai". Sang penandai, judul yang cukup unik...awalnya aq kira ini novel untuk anak-anak (ha..ha..). Setelah download ebooknya, akhirnya bisa juga baca isinya, walaupun belum khatam, dan masih menimbang-nimbang jalan pikiran penulis, bisa dibilang novel ini oke punya, dengan gaya khas penulisnya dalam menyampaikan "pesan-pean moralnya" dengan cara yang sederhana tapi syarat makna (lebai ga sih)

Cerita ini dibuka dengan kata-kata "Kisah ini tentang jim. Yang sejak kecil amat percaya setiap kehidupan ditakdirkan memiliki cinya sejati. Sebenarnya itu berarti hampir dari seluruh kalian juga memiliki cerita yang serupa. Hanya saja kisah ini menjadi berbeda dengan kepunyaan kita, ketika Jim tak kunjung menyadari bahwa cinta adalah kata kerja. Dan sebagai kata kerja jelas ia membutuhkan tindakan-tindakan, bukan sekedar perasaan-perasaan”…..

Itulah bab pembukanya. Kata-kata yang menarik menurutku. Tidak itu saja, Begitu banyak kata-kata yang menarik di novel itu baik tentang cinta, tentang kehidupan manusia , tentang kekuasaan langit, yang disampaikan dengan begitu bersahaja tanpa menggurui khas "tere liye banget".

Aq memang belum selesai membaca novel ini, sepanjang yang aq tangkap ini adalah cerita tentang Jim tentang cintanya tentang perjalananan hidupnya. Jim yang putus asa bertemu dengan "sang penandai" yang memintanya untuk mengukir dongengnya sendiri kisah hidupnya sendiri melalui perjalanan menuju tanah harapan karena ia adalah "orang yang terpilih". “Mengukir kisah hidup sendiri”

Beberapa kalimat yang menarik perhatianku dalam novel itu:
"Aku hanya ingin kau mempercayai satu klimat: pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri yang menjemput dirinya, dan sisanya serahkanlah kepada waktu. Biarkanlah waktu menyelesaikan bagiannya.

“Kau harus mengorbankan pedang langit dan kapal-kapal perang milikmu…dan sisanya serahkanlah kepada pemilik semesta alam…biarkanlah kekuasaan langit mementukan takdirmu besok! Biarkan waktu yang memperlihatkan jalan nasibmu”

“Lihatlah betapa banyak yang harus menderita oleh perasaan itu. Terkukung oleh sesuatu yang tak pernah mereka inginkan…terjebak dalam perasaan yang tak terhindarkan…Apalah dosa mereka yang terjebak oleh cinta sejati yang datang luar biasa sehingga mereka harus menanggung beban perasaan tersebut seumur hidup?“ kenapa pemilik semesta alam harus menciptakan perasaan itu?

"Tapi yang amat penting bagimu dan juga aku adalah kita memang tidak pernah tahu kekuasaan apa
saja yang ada di dunia ini..apa lagi kekuasaan yang ada di langit"

Well, begitu sering sekali disinggung soal cinta sejati, sebenarnya apa sih cinta sejati itu? Entahlah..aq juga tidak tahu. Baiklah.... mari kita cari tahu dengan membaca kelanjutan novel ini, ke manakah arah sebenarnya yang ingin disampaikan penulis ini....he...he...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar